Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk | Muqaddimah

๐ŸŒ BimbinganIslam.com

Senin, 06 Jumฤdal ลชlฤ 1437 H / 15 Februari 2016 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Firanda Andirja, MA

๐Ÿ“— Kitฤbul Jฤmi’ | Bab Peringatan Bahaya Dari Akhlak-Akhlak Buruk

๐Ÿ”Š Muqaddimah

โฌ‡ Download audio: https://goo.gl/d12wd6

~~~~~~~~~~~~~~

MUQADDIMAH KITABUL JAMI’ BAB PERINGATAN TERHADAP AKHLAK-AKHLAK YANG BURUK

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‘ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤlฤ,

Kita telah selelsai dari bab Zuhud wal Wara’ dari Kitabul Jamiยด dari kitab Bulughul Maram karya Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullฤhu Ta’ฤlฤ.

Sekarang kita masuk dalam bab yang baru yaitu Bab: Tarhฤซb min Masawil Akhlak (Bab Tentang Peringatan Bahaya Dari Akhlak-Akhlak Yang Buruk).

Dalam naskah yang lain disebutkan dengan Bab: Rahab min Masawilย  Akhlak (Bab Tentang Ketakutan dari Akhlak-akhlak yang Buruk).

Akhlak yang buruk harus kita takuti karena mengerikan dan menyebabkan kebinasaan pada hari kiamat kelak, sebagaimana dikatakan:

“Sebab utama yang menyebabkan orangย  masuk ke dalam surga setelah tauhid adalah akhlak yang baik.”

Maka demikian pula sebaliknya bahwa sebab utama yang menyebabkab seseorang hamba masuk ke dalam neraka jahannam setelah kesyirikan adalah berakhlak yang buruk.

Sangat banyak dalil-dalil yang menunjukkan bahwa akhlak yang buruk mengantarkan seseorang kedalam neraka jahannam.

Contohnya Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

ุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ูƒูŽุฐูุจูŽ ููŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ูƒูŽุฐูุจูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููุฌููˆุฑู ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ููุฌููˆุฑูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู

“Hati hatilah kalian dengan kedustaan, sesungguhnya kedustaan itu mengantarkan kepada kefajiran (kejahatan) dan kefajiran itu mengantarkan kepada neraka Jahannam.” (HR Muslim no. 2607)

Dalam hadits lain Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ู„ูŽุง ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูููŠ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ู…ูุซู’ู‚ูŽุงู„ู ุฐูŽุฑูŽู‘ุฉู ู…ูู†ู’ ูƒูุจู’ุฑู

“Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya ada kesombongan meskipun sebesar zarrah.” (HR Muslim no. 91)

Jika ada kesombongan sedikit saja dalam hatinya maka tidak akan membuat dirinya masuk surga.

Demikian juga sabda Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam:

ู„ุงูŽ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ ู‚ูŽุงุทูุนู ุฑูŽุญูู…ู

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahmi.” (HR Muslim 2556)

Kemudian, juga Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

ุฅูู†ู‘ูŽ ุดูŽุฑู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉู‹ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุฏูŽุนูŽู‡ู ุฃูŽูˆู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงุชู‘ูู‚ูŽุงุกูŽ ููุญู’ุดูู‡ู

“Sesungguhnya orang yang paling buruk pada hari kiamat kelak di sisi Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤlฤ yaitu orang yang ditinggalkan manusia gara-gara takut dengan buruknya lisannya.” (HR Muslim 2591)

Lisannya suka berkata kata kata yang keji, kotor sehngga tidak ada yang bergaul dengannya.

Tatkala dia ditinggalkan manusia (tidak ada yang mau bergaul) karena takut ucapanya menyakiti hati, maka ini pertandaย  bahwa dia akan dihinakan Allฤh pada hari kiamat.

Kenapa ?

Karena dia tidak pandai bermuamalah yang baik dengan hamba-hamba Allฤh yang lain.

Oleh karena itu pernah disebutkan kepada Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bahwa ada seorang wanita yang senantiasa shalat malam, senantiasa puasa di siang hari dan rajin bersedekah, akan tetapi lisannya suka menyakiti (mengganggu)tetangganya, maka kata nabi (mengomentari wanita ini):

ู„ุง ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ูููŠู‡ูŽุงุŒ ู‡ููŠูŽ ู…ู† ุฃู‡ู„ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู

“Tidak ada kebaikkan baginya, dia di neraka Jahannam.” (Adabul Mufrad, hadits 119)

Bayangkan, wanita ini rajin shalat malam , rajin berpuasa, bersdekah tetapi ada satu kesalahan yaitu buruk akhlaknya terhadap tetangganya yang seharusnya dia berbuat baik.

Bukan diambil hartanya dan bukan dipukul tapi dia menyakiti tetangganya dengan lisannya (kata katanya) dan ini menyebabkan dia terjerumus kedalam neraka Jahannam.

Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam juga bersabda:

ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุณููˆู’ุกูŽ ุงู„ู’ุฎูู„ูู‚ู ูŠููู’ุณูุฏู ุงู„ู’ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ๏ฟฝ๏ฟฝูŽู…ูŽุง ูŠููู’ุณูุฏู ุงู„ู’ุฎูŽู„ูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุณูŽู„ูŽ

“Akhlak yang buruk itu merusak amalan sebagaiman cuka bisa merusak madu.” (HR At-Thobroni dalam Al-Muโ€™jam Al-Awshoth (I/259 no 850))

Karenanya, para Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤlฤ,

Pembahasan tentang mengenal akhlak-akhlak yang buruk adalah perkara yang penting. Sebagaimana perkataan seorang penyair:

“Aku mengenal keburukan bukanlah untuk mengerjakannya tetapi untuk menjauhinya, barang siapa yang tidak mengenal keburukan, hanya mengenal kebaikan sajaย  maka dia akan terjerumus dalam keburukan tersebut.”

Maka penting bagi kita untuk megenal apa saja akhlak yang buruk agar kita bisa menjauhi dan melatih diri kita agar terjauhkan dari akhlak-akhlak yang buruk tersebut.

Ini sebagai muqaddimah, insya Allฤh pada pertemuan berikutnya akan masuk pada hadits yang pertama dari bab ini.

ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุงู„ู‡ุฏุงูŠุฉ

ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‘ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

__________________________

๐Ÿ“ฆ Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam

| Bank Mandiri Syariah

| Kode Bank 451

| No. Rek : 7103000507

| A.N : YPWA Bimbingan Islam

| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

๐ŸŒ Website:

http://www.bimbinganislam.com

๐Ÿ‘ฅ Facebook Page:

Fb.com/TausiyahBimbinganIslam

๐Ÿ“ฃ Telegram Channel:

http://goo.gl/4n0rNp

๐Ÿ“บ TV Channel:

http://BimbinganIslam.tv

Hadits ke-1 | Hak Sesama Muslim (bagian 1)

Senin, 23 Jumadil Akhir 1436 H / 13 April 2015 M
Ustadz Firanda Andirja, MA
Kitฤbul Jฤmi’ | Bulughul Mฤram
Hadits ke-1 | Hak Sesama Muslim (bagian 1)
~~~~~~~

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… : “ุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุณูุชู‘ูŒ: ุฅูุฐูŽุง ู„ูŽู‚ููŠู’ุชูŽู‡ู ููŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุนูŽุงูƒูŽ ููŽุฃูŽุฌูุจู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽู†ู’ุตูŽุญูŽูƒูŽ ููŽุงู†ู’ุตูŽุญู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุนูŽุทูŽุณูŽ ููŽุญูŽู…ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ููŽุณูŽู…ู‘ูุชู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐุงูŽ ู…ูŽุฑูุถูŽ ููŽุนูุฏู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐุงูŽ ู…ูŽุงุชูŽ ููŽุงุชู’ู€ุจูŽุนู’ู‡ู.” ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู„ู

Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: โ€œHak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin dan mengucapkan โ€˜Alhamdulillahโ€™ maka doโ€˜akanlah ia dengan โ€˜Yarhamukallahโ€™, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.โ€ (HR. Muslim).

ุจุณู… ุงู„ู„ู‘ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡
Para ikhwan dan akhwat sekalian yang dirahmati oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤla, kita akan memasuki pembahasan Kitaabul Jaami’ yaitu sebuah kitab yang ditulis oleh AlHaafizh Ibnu Hajar ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‘ู‡ yang beliau letakkan di akhir pembahasan dari Kitab Buluughul Maraam Min Adillatil Ahkaam.
Kita tahu bahwasanya Kitab Buluughul Maraam Min Adillatil Ahkaam adalah kitab yang mengumpulkan hadits-hadits Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam tentang fiqih, mulai dari Bab Thaharah, kemudian Bab Shalat dan Bab Haji, Bab Zakat, Bab Jihad dan seluruhnya.
Namun yang menakjubkan dari AlHaafizh Ibnu Hajar, di ujung Kitab Buluughul Maraam, beliau meletakkan Kitaabul Jaami’. Dan Kitaabul Jaami’ ini tidak ada hubungannya dengan masalah fiqih, tapi dia lebih cenderung berhubungan dengan masalah adab, masalah akhlaq, tentang akhlaq yang baik, tentang akhlaq yang buruk yang harus dijauhi, tentang dzikir dan do’a.
Wallaahu a’lam, seakan-akan AlHaafizh Ibnu Hajar ingin mengingatkan kepada kita bahwasanya jika seorang telah menguasai bab-bab ilmu, telah menguasai masalah-masalah fiqih maka hendaknya dia beradab dan dia memiliki akhlaq yang mulia.
Karenanya di akhir kitab tersebut, di akhir Kitab Buluughul Maraam, maka beliau meletakkan sebuah kitab yang beliau namakan Kitaabul Jaami’.
Kitaabul Jaami’, al jaami’ dalam bahasa arab artinya yang mengumpulkan atau yang mencakup.
Dikatakan Kitaabul Jaami’, kenapa? Karena kitab ini mencakup 6 bab yang berkaitan dengan akhlaq sebagaimana yang tadi kita sebutkan.
Bab Pertama adalah Baabul Adab.
Bab Kedua adalah Bab Al Birr Wa Shilah, yaitu bab tentang birr wa shilah, bab tentang bagaimana berbuat baik dan bagaimana bersilaturahmi.
Bab Ketiga Baabul Zuhud wa Wara’, tentang zuhud dan sifat wara’.
Bab Keempat Baabut Tarhiib Min Masaawil Akhlaaq, bab tentang yang memperingatkan tentang akhlaq-akhlaq yang buruk.
Bab Kelima Baabut Targhib Min Makaarimul Akhlaaq yaitu bab tentang motivasi untuk memiliki akhlaq yang mulia.
Bab Keenam Baabudz Dzikir Wad Du’aa, yaitu bab tentang dzikir dan do’a.
Maka disebut dengan Kitaabul Jaami’ karena di dalam kitab ini mencakup 6 bab.
Kita masuk yang pertama, yaitu Baabul Adab (bab tentang adab).
Yaitu maksudnya adalah bab ini mencakup hadits-hadits yang menjelaskan tentang adab-adab Islam di dalam Islam yang seorang muslim hendaknya berhias dengan akhlaq (perangai-perangai) yang mulia tersebut.
Hadits pertama, yaitu dari Abu Hurairah radhiyallฤhu Ta’ฤlฤ ‘anhu :

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงูŽู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… : ุญูŽู‚ูู‘ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุณูุชูŒู‘. ู‚ููŠู’ู„ูŽ: ู…ูŽุง ู‡ูู†ูŽู‘ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุฅูุฐูŽุง ู„ูŽู‚ููŠู’ุชูŽู‡ู ููŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฏูŽุนูŽุงูƒูŽ ููŽุฃูŽุฌูุจู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽู†ู’ุตูŽุญูŽูƒูŽ ููŽุงู†ู’ุตูŽุญู’ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุนูŽุทูŽุณูŽ ููŽุญูŽู…ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ููŽุณูŽู…ูู‘ุชู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุฑูุถูŽ ููŽุนูุฏู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ููŽุงุชูŽู‘ุจูุนู’ู‡ู

Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: โ€œHak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin dan mengucapkan โ€˜Alhamdulillahโ€™ maka doโ€˜akanlah ia dengan โ€˜Yarhamukallahโ€™, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.โ€ (HR. Muslim).
Bahwasanya hak seorang muslim atas muslim yang lain ada 6 :
  1. Jika engkau bertemu dengan dia maka berikanlah salam kepadanya.
  2. Jika dia memanggilmu (mengundangmu) maka kamu harus memenuhi undangannya, maka penuhilah undangannya.
  3. Jika dia minta nashihat kepada engkau maka nashihatilah.
  4. Jika dia bersin kemudian dia mengucapkan “alhamdulillaah” maka jawablah dengan “yarhamukallaah”.
  5. Jika dia sakit maka jenguklah dia.
  6. Jika dia meninggal maka ikutilah jenazahnya.
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya)
Ikhwan dan akhwat yang sekalian dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta’ฤla, disini kata Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam, hak muslim seorang atas muslim ada 6.
Tentunya, bilangan 6 ini bukanlah sesuatu yang tanpa batasan, artinya 6 ini hanya menunjukkan Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan secara khusus namun bukan berarti tidak ada hak-hak yang lain.
Dalam istilah ahlul ‘ilmi (ulama) yaitu mafhumul ‘adad laysa lahul mafhuum. Bahwasanya bilangan tidak ada mafhum mukhalafahnya. Jadi 6 ini hanya sekedar menunjukkan perhatian Nabi terhadap 6 perkara bukan berarti tidak ada hak-hak yang lainnya.
Dan maksud hak disini adalah perkara yang laa yanbaghi tarkuhu, yang hendaknya tidak ditinggalkan. Bisa jadi perkara yang wajib, bisa jadi perkara mustahak yang sangat ditekankan. Di dalam hadits ini mengumpulkan 6 hak.
Hak yang pertama : Jika engkau bertemu seorang muslim maka berilah salam kepada dia.”
Tentu di antara amalan yang sangat mulia adalah memberi salam. Kata Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam :

ู„ุงูŽ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุคู’ู…ูู†ููˆุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุญูŽุงุจู‘ููˆุง ุฃูŽูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽุฏูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุกู ุฅูุฐูŽุง ููŽุนูŽู„ู’ุชูู…ููˆู‡ู ุชูŽุญูŽุงุจูŽุจู’ุชูู…ู’ ุฃูŽูู’ุดููˆุง ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’

“Kalian tidak akan masuk surga kecuali kalian beriman dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang suatu perkara jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai? ย Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian”.
Oleh karenanya diantaranya afdhalul ‘amal (amalan yang paling mulia) kata Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam yaitu memberi makan kepada fakir miskin, kemudian beri salam kepada orang yang kau kenal dan orang yang tidak kau kenal.
Bahkan disebutkan diantara tanda-tanda hari kiamat yaitu seseorang hanya memberi salam kepada orang yang dia kenal.
Salam merupakan amalan yang indah, mendo’akan kepada sesama muslim. Dengan kita menyebarkan salam maka akan sering timbul cinta diantara kaum muslimin, ukhuwah islamiyah semakin kuat.
Tentunya salam ada adab-adabnya, akan kita jelaskan pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
Namun satu yang menakjubkan dalam hadits Abdullah bin Sallam, salah seorang Yahudi yang masuk Islam kemudian jadi sahabat, dia mengatakan :
ุฃูˆู„ ูƒู„ุงู… ุณู…ุนุช ู…ู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ูŠุขูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ ุฃูŽูู’ุดููˆุง
ุงู„ุณูŽู‘ู„ุงู…ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’
Dia mengatakan, “Tatkala Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam di Madinah, pertama kali dia dengar kalimat Rasulullah, Rasulullah mengatakan “Wahai manusia (wahai masyarakat), sebarkanlah salam diantara kalian”.
Oleh karenanya menyebar salam bukanlah perkara yang sepele melainkan diperhatikan oleh Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam bahkan di awal dakwah Nabi shallallฤhu ‘alayhi wa sallam dengan menyebarkan salam.
Demikianlah, kita akan lanjutkan dalam pertemuan berikutnya.
Wallaahu a’lam bishshawaab.
______________________________
Donasi Pengembangan Dakwah
Group Bimbingan Islam
Bank Mandiri Syariah
No. Rek : 7103000507
A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:

(16) Waktu-waktu Yang Dianjurkan Untuk Bersiwak

Halaqoh 16

Waktu-waktu Yang Dianjurkan Untuk Bersiwak

Oleh

Ust. Abu Ziyad Eko Haryanto, MA

(Kajian whatsapp fiqh asy syafiโ€™i matnul ghoyah wat taqrib)

โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู€ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู€ูฐู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู…ู

ุฃูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ู‡ู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ.

Ikhwan dan akhwat yang saya cintai dan saya hormati, pada kesempatan kali ini kita memasuki halaqoh yang ke-16 dan kita masih melanjutkan tentang hukum siwak dan waktu-waktu yang disunnahkan untuk bersiwak.

Dikatakan oleh Muallif :

Bahwasanya bersiwak pada 3 tempat berikut adalah sangat disunnahkan dan diutamakan.

  1. Sangat disunnahkan untuk bersiwak ketika bau mulut berubah (bau menyengat) dikarenakan azmin (sukลซtun thawฤซl/diam yang lama) atau karena yang lainnya. Bau mulut itu bisa berubah karena lama tidak mengkonsumsi makanan, seperti orang yang berpuasa atau orang yang bangun tidur (nanti akan dibahas tersendiri).Yang jelas, orang yang lama tidak mengkonsumsi makanan biasanya bau mulutnya akan lebih terasa, maka ketika itu disunnahkan untuk bersiwak.
  2. Bau mulut berubah karena hal yang lain, misal seperti mengkonsumsi makanan-makanan yang menimbulkan bau, seperti bawang, daun bawang, bawang putih dan lainnya, terutama yang mentah (tidak dimasak), ini menimbulkan bau mulut yang cukup menyengat. Oleh karenanya, ketika seseorang habis makan makanan yang menimbulkan bau (pete atau makanan lain yang baunya sangat kuat) disunnahkan untuk bersiwak supaya tidak mengganggu orang lain. Bahkan orang yang memakan makanan yang bau seperti daun bawang, bawang merah, bawang putih, itu dilarang oleh Rasulullฤh shallallฤhu โ€˜alayhi wa sallam untuk mendekati masjid.

Kata Rasulullฤh shallallฤhu โ€˜alayhi wa sallam:

ู…ู† ุฃูƒู„ ู…ู† ู‡ุงุชูŠู† ุงู„ุดุฌุฑุชูŠู† ุงู„ุฎุจูŠุซุชูŠู† ุŒ ูู„ุง ูŠู‚ุฑุจู† ู…ุณุงุฌุฏู†ุง ูุฅู† ุงู„ู…ู„ุงุฆูƒุฉ ุชุชุฃุฐู‰ ู…ู…ุง ูŠุชุฃุฐู‰ ู…ู†ู‡ ุงู„ุฅู†ุณ

Barangsiapa yang makan dari buah daun ini (maksudnya bawang merah dan bawang putih atau daun bawang an bawang) maka janganlah mendekati masjid kami (jangan shalat berjamaโ€™ah), karena malaikat yang hadir di masjid (untuk menyaksikan shalat berjamaโ€™ah) akan terganggu seperti manusia (juga terganggu oleh manusia yang tidak membersihkan mulut/giginy ketika mau shalat karena baru mengkonsumsi benda-benda yang menyebabkan berubahnya bau mulutnya menjadi tidak sedap

Perlu diperhatikan bahwa termasuk juga bukan hanya bau mulut, tapi bau keringat, bau kaus kaki, bau baju yang lama tidak dicuci ini juga termasuk hal-hal yang mengganggu jamaโ€™ah lain dan tentunya malaikat juga terganggu.

Oleh karena itu masalah bau ini diqiyaskan kepada bau-bau yang mengganggu jamaโ€™ah yang lain. Kalau dia akan mengganggu oranglain, kekhusuโ€™annya akan terganggu, bahkan kadang-kadang orang ada yang pindah dari samping orang yang bau tadi karena tidak tahan, sehingga shalatnya tidak akan khusyuโ€™. Daripada dia tidak khusyuโ€™ maka lebih baik dia pindah. Ini adalah indikasi bahwa dia tidak layak untuk shalat berjamaโ€™ah, bahkan Rasulullฤh shallallฤhu โ€˜alayhi wa sallam melarang dengan mengatakan โ€œJanganlah dia mendekati masjid kami, ketika seseorang hendak shalat disunnahkan untuk bersiwak.โ€

  1. Disunnahkan juga untuk bersiwak ketika dia bangun dari tidur. Karena orang yang tidur biasanya bau mulutnya akan sangat kuat karena semalaman dia tidak mengkonsumsi makanan sementara lambungnya terus bekerja.
  2. Seseorang sangat dianjurkan untuk bersiwak ketika dia akan pergi melakukan shalat berjamaโ€™ah ke masjid (terutama untuk laki-laki) karena dia akan bertemu dengan banyak orang.

ADAB BERSIWAK
Kemudian adab bersiwak disebutkan ada beberapa adab, yaitu:

  1. Menggunakan kayu arak (ini yang paling bagus).

Kalau tidak ada maka bisa menggunakan apa saja yang bisa menghilangkan kotoran dari gigi seperti sikat gigi, pasta gigi atau semacamnya. Itu juga berfungsi seperti siwak sehingga tidak mengapa dipakai.

  1. Disunnahkan bersiwak mulai dari sebelah kanan karena Rasulullฤh shallallฤhu โ€˜alayhi wa sallam.ูƒุงู† ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูŠุญุจ ุงู„ุชูŠุงู…ู† ููŠ ุชุทู‡ุฑู‡ ูˆุชุฑุฌู„ู‡ ูˆุทู‡ูˆุฑู‡ ูˆููŠ ุดุฃู†ู‡ ูƒู„ู‡

    Bahwasanya Rasulullฤh shallallฤhu โ€˜alayhi wa sallam senang memulai dari sebelah kanan dalam bersucinya, dalam memakai sisir dan semua urusan (yang berpasangan kanan kiri maka Beliau selalu mendahulukan yang sebelah kanan). Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya.

  2. Disunnahkan bersiwak dari arah atas ke bawah (gigi digosok dari atas ke bawah, bukan dari kanan ke kiri). Karena dengan menggosok dari atas ke bawah itu dia akan membersihkan gigi tanpa merusaknya. Sedangkan kalau menggosok dengan cara melintang akan bisa merusak gusi.
  3. Disunnahkan untuk berkumur-kumur dulu sebelum bersiwak untuk menghilangkan kotoran-kotoran atau sisa-sisa makanan yang ada dimulut.
  4. Disunnahkan membersihkan siwak setelah dipakainya supaya tidak ada kotoran yang tersisa di siwak tersebut yang nanti dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
  5. Disunnahkan anak kecil (anak-anak kita) dibiasakan untuk menggosok gigi, baik dengan menggunakan kayu arak ataupun sikat gigi supaya mereka terbiasa menjaga kebersihan. Sehingga ketika dewasa dia tidak perlu lagi disuruh-suruh atau malas untuk bersiwak yang itu merupakan ajaran yang sangat mulia dari dฤซnul Islam, syariโ€™at Islam yang sempurna ini.

Demikianlah halaqoh yang ke-16 ini, mudah-mudahan bermanfaat.

ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ู ูˆูŽ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽุงูŠูŽุฉู.
ูˆูŽุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠู‘ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽ ุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ
___________________

Transkriptor : Ummu โ€˜Abdirrahman

Editor : Dr. Farid Abu Abdillah

http://www.manarussabil.or.id/